Teknologi bahan
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
BAB II : LANDASAN TEORI....................................................................... 3
BAB III : SUBSTANSI................................................................................... 31
BAB IV : HASIL ANALISA......................................................................... 33
BAB V : PENUTUP........................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 66
PERTANYAAN DISKUSI............................................................................. 68
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Draft ini dibuat
berdasarkan penugasan presentasi yang membahas bahan penutup lantai dari mata
kuliah Teknologi Bahan. Dalam draft ini penulis membahas materi-materi tentang
bahan-bahan yang digunakan sebagai penutup lantai. Pembahasan pun akan berkisar
tentang penggunaan bahan penutup lantai pada masa lalu, sekarang, dan masa yang
akan datang dalam skala lokal (di wilayah Bali), Nasional (di wilayah
Indonesia) dan Internasional. Dan semoga draft ini dapat bermanfaat.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang
diatas, maka beberapa rumusan masalah yang dapat diangkat adalah :
1.2.1 Apa saja yang jenis bahan penutup
lantai?
1.2.2 Bahan penutup lantai yang manakah yang
tepat untuk digunakan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari pembuatan draft ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja yang jenis
bahan penutup lantai.
1.3.2 Untuk mengetahui bahan penutup lantai
yang tepat guna.
1.4. Manfaat
Manfaat yang didapat
didalam pembuatan draft ini adalah:
1.4.1 Penulis
dapat mengetahui apa saja jenis bahan penutup lantai.
1.4.2 Penulis
dapat mengetahui Bahan Penutup lantai yang manakah yang tepat untuk digunakan.
1.5.
Sistematika Pembahasan
Dalam draft ini,
penulis menjabarkan materi dari bahan penutup lantai pada masa lalu, sekarang,
dan yang akan datang dalam skala lokal, nasional, dan internasional dalam bab
II.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Bahan
penutup lantai berdasarkan konteks waktu
2.1.1 Bahan penutup lantai masa lalu
Di Bali dahulu faktor
ekonomi sangat mempengaruhi pemilihan bahan pennutup lantai sebagian besar
masyarakat memanfaatkan alam disekitar dengan menggunakan tanah sebagai
material penutup lantai, tanah yang digunakan adalah tanah yang telah diratakan
sehingga padat, kelebihan material ini , material ini merupakan bahan alami
yang banyak ketersediaanya, selain itu dapat memberikan efek sejuk pada
bangunan, kekuranganya adalah bahan kurang bersih untuk melakukan aktivitas di
dalamnya
Batu
paras
Batu paras sangat banyak digunakan
pada jaman dahului bali pada masyarakat, digunakan sebagai bahan penutup lantai
dengan perekat tanah murni atau tidak menakai tanah ( seperti sistem pemasangan
paping
Batu
bata
Batu
bata digunakan sebagai bahan penutup
lantai pada bangunan rumah tinggal dan bangunan saka atau tiang seperti bale
dangin dan juga bangunan suci seperti
piasan, bale gong, bale pegat, bale pawedaan.
Pada jaman dahulu
masyarakat bali menggunakan bahan perekat lantai berupa tanah polpolan, tanah
polpolan adalah bahan bangunan yang terbuat dari tanah murni yang dicampur
dengan air lalu campuran tanah tersebut ditutupi daun pisang dan di biarkan
selama tiga hari, dan siap ditumpuk dengan bahan penutup lantai, fungsi utama
tanah polpolan adalah untuk perekat dinding dan juga bahan perekat lantai
2.1.2 Bahan penutup lantai masa sekarang
·
Parket
Bahan Bambu
Pertumbuhan Bambu
Bambu
merupakan material yang ramah lingkungan karena proses renewable yang cepat.
Pohon Bambu ini dapat tumbuh dengan tinggi 120 meter hanya dalam waktu kurang
dari 2 bulan. Sedangkan untuk masa panen, Pohon Bambu membutuhkan waktu 3 – 5
tahun.Sedangkan Hardwood memerlukan waktu 20 hingga 120 tahun untuk mencapai
kualitas yang maksimal.
Proses pembuatan lantai
Karena kecanggihan
teknologi, bambu berhasil dikembangkan sebagai material penutup lantai dalam
bentuk parket.Produk bambu ini kemudian difinishing dengan zat yang bisa kering
sempurna dengan sinar ultraviolet. Setelah permukaan selesai difinishing,
lantai bambu akan jadi lebih halus dan nyaman untuk dipijak.Warna lantai bambu
biasanya tetap seperti warna aslinya yakni kuning muda.Tapi, beberapa varian
telah diciptakan seperti warna coklat muda, coklat tua, serta warna-warna lebih
gelap.Ukurannya juga beragam 100 x 12,6 x 1,7 sentimeter atau 96 x 1,4
sentimeter.
Pengaplikasian
pada ruang
Lantai bambu sebaiknya
digunakan untuk interior saja karena kurang tahan terhadap air.Permukaan nya
tidak terlalu licin sehingga lebih aman saat terjadi benturan. Karena kurang
tahan gores, sebaiknya kaki meja atau kursi dilengkapi karet.Material untuk
lantai ini dapat memuai dan menyusut, tergantung suhu ruangan.Oleh karena itu,
berikan sedikit area kosong sebagai ruang gerak saat bambu pemasangannya agar
memuai.Untuk perawatannya, cukup bersihkan dengan sapu berbulu lembut, penyedot
debu, atau lap lembab.
Apabila
ditebang dengan cara yang benar, dan usia yang tepat Parket Bamboo dikenal
sangat kuat dan bisa menyamai kekuatan kayu keras seperti kayu jati dan
pinus.
Berdasarkan penyusunan, parket bambusolid
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
§ Vertical flooring, yaitu parket yang
dibuat dari bambu yang dibelah-belah lalu disusun secara vertical.
§ Horizontal flooring, adalah jenis
parket yang dibuat dari bambu belah yang disusun secara horizontal.
§ Strainwoven flooring, adalah parket
yang dibuat dari bambu yang dihancurkan lalu dipress dengan menggunakan mesin.
Cara
pemasangan Bamboo flooring hampir sama dengan pemasangan tidak berbeda dengan
parket kayu. Pihak produsen menyediakan dua jenis parket yang berbeda
pemasangannya.Dengan Lem atau dengan system interloking (lanang wadon).Bagian
bawah Parket biasanya ditambahkan lapisan lembaran foam, dengan tujuan untuk
menghindari permukaan lantai yang tidak rata dan bunyi berdecit.
Harga
Parket :
JENIS PRODUK
|
UKURAN
|
M2 /
BOX |
HARGA / M2 (Rp.)
|
GROUP: CLICK
|
|||
Natural
Horisontal
Bamboo Matte |
1000x96x15
|
2.304
|
430.000,-
|
Carbonized
Horisontal
Bamboo Matte |
1000x96x15
|
2.304
|
430.000,-
|
Natural
Vertical
Bamboo Matte |
1000x96x15
|
2.304
|
450.000,-
|
Carbonized
Vertical
Bamboo Matte |
1000x96x15
|
2.304
|
450.000,-
|
Strand
Woven Natural
Bamboo Matte |
910x96x15
|
2.096
|
540.000,-
|
Strand
Woven Carbonized
Bamboo Matte |
910x96x15
|
2.096
|
540.000,-
|
JENIS PRODUK
|
UKURAN
|
M2 /
BOX |
HARGA / M2 (Rp.)
|
Carbonized
Horisontal
Bamboo Satin |
1000x126x17
|
2.52
|
410.000,-
|
Carbonized
Horisontal
Bamboo Glossy |
1000x126x17
|
2.52
|
410.000,-
|
Carbonized
Vertical
Bamboo Satin |
1000x126x17
|
2.52
|
430.000,-
|
Carbonized
Vertical
Bamboo Glossy |
1000x126x17
|
2.52
|
430.000,-
|
Carbonized
Horisontal
Handscrapped Bamboo Matte |
1000x126x17
|
2.52
|
450.000,-
|
Strand
Woven
Natural Bamboo Matte |
960x96x14
|
2.212
|
520.000,-
|
Carbonized
Horisontal
Handscrapped Walnut Bamboo Satin |
1000x126x17
|
2.52
|
450.000,-
|
Strand
Woven
Carbonized Handscrapped Bamboo Matte |
960x96x14
|
2.212
|
550.000,-
|
Strand
Woven
Carbonized Bamboo Matte |
960x96x14
|
2.212
|
520.000,-
|
Strand
Woven Tiger
Carbonized Bamboo Matte |
960x96x14
|
2.212
|
550.000,-
|
Stair
Tread strand Woven
Carbonized Handscrapped Bamboo Matte |
1250x380x14
|
-
|
550.000,-
|
Carbonized
Horisontal
Bamboo Matte |
1000x126x17
|
2.52
|
410.000,-
|
Carbonized
Vertical
Bamboo Matte |
1000x126x17
|
2.52
|
430.000,-
|
JENIS PRODUK
|
UKURAN
|
M2 /
BOX |
HARGA / M2 (Rp.)
|
Outdoor
Decking Vertical
|
2550x140x20
|
2.142
|
750.000,-
|
Outdoor
Decking
Strand Woven Carbonized |
1850x140x20
|
1.554
|
750.000,-
|
Veneer
Bamboo
|
250x40x1
|
-
|
120.000,-
|
Bamboo
Board
Carbonized Horizontal |
2440x1220x18
|
-
|
970.000,-
|
Gambar parket bamboo
sumber :
Lantai Kayu Solid atau Parket Solid atau bahasa
luar Solid Flooring adalah Bahan penutup lantai yang terbuat dari kayu asli,
bukan lapisan seperti triplek, buka bukan MDF. Juga bukan sejenis Laminating. Lantai Kayu Solid Bahannya bisa dari kayu jati, Mahoni, Merbau, Kruing,
Bengkirai, Kelapa, Bamboo, Sonokeling, Ulin, Oak, dan sebagainya.
Keunggulan
dari Lantai Kayu Solid ini adalah dari tingkat ketahanannya, memiliki
kandungan senyawa tektik uinon yang datang dari alam, jadi tingkat
kekebalan pada rayap amat baik, terutama untuk kelas kayu jati, merbau, Ulin
dan Sonokeling, bisa tahan hingga puluhan tahun, bahkan hingga ratusan tahun.
seperti terlihat pada rumah2 belanda yang sudah dibangun sejak ratusan tahun
yang lalu, dan sampai sekarang masih berdiri kokoh, dari bagian rumah belanda itu yang menakjubkan adalah dari bagian penggunaan
kayunya seperti pada kusen dan pintu yang sampai sekarang masih tetap padat dan
kokoh, atau bantalan kereta api.
Keunggulan
lain dari Lantai Kayu Solid yaitu bisa di refinish
atau difinishing ulang lagi hingga berkali-kali, jadi
bila lantai kayu telah kusam dapat di refinish lagi, dan akan kelihatan seperti
baru lagi.
Kekurangannya
yakni, sistem pemasangan membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari
jenis Parket Laminate, warna cenderung tidak rata karena
asli dari Alam.Tapi justru itulah kelebihannya yang membuat orang lebih suka
memilih Lantai Kayu Solid, yaitu terlihat lebih alami.
Laminating
Flooring adalah Bahan buat lantai yang terbuat dari serbuk kayu dibikin papan
dengan cara di press menjadi HDF sejenis MDF (HDF= High Density Fiber).
Selanjutnya
satu diantara permukaannya di lapisi dengan plastik bermotif kayu dengan cara
di Printing dan difinishing dengan cara dilaminasi. Jadi type Laminating ini
bukan kayu asli, namun kayu tiruan. Keunggulan dari parquet laminate yaitu dalam sistem pemasangannya tidak membutuhkan
waktu yang lama, warna secara keseluruhan cenderung lebih rata, karna hasil
dari rekayasa pabrik, Tetapi jangan sampai takut, meskipun hasil rekayasa, tapi
sesudah terpasang benar2 serupa kayu asli, susunan atas buat kelas AC4 ke atas
telah tahan gores dengan IP rata2 9900. jadi saat kita menarik barang atau
furniture di atasnya tak kan berbekas. Kekurangannya parquet laminate cuma sekali gunakan. Jadi jika
ada salah satu papan yang rusak atau mengembang karena muai dari parquet laminate ini, maka memperbaikinya harus dibonkar dan
diganti dengan yanga baru Pilihan kembali di tangan anda, anda ingin
tentukan yang mana.... sesuai dengan keperluan masing-masing.
Memilih
lantai kayu untuk interior rumah adalah pilihan yang banyak diminati.Mungkin
kebanyakan orang merasa bosan dengan suguhan bahan lantai yang cenderung
monoton seperti Keramik, Granit dan juga Marmer.Lantai Kayu dengan Beberapa
corak dan warnanya mampu membuat rumah tampak elegan dan terlihat mahal.
Warna-warna kayu akan membuat rumah
Anda
akan tampak lebih sejuk dan alami
Lantai
kayu Indonesia kebanyakan menggunakan bahan dari kayu jati, kayu merbau, kayu
kelapa, kayu sonokeling, kayu bengkirai, dan kayu ulin. Sementara, kayu-kayu
impor umumnya terbuat dari kayu oak, lime, cherry,bamboo, walnut atau maple.
Sementara itu, bentuk lantai kayu dapat berbentuk kayu strip atau dengan
istilah T&G (lidah alur) untuk menyambungkan kayu saat pemasangan. Lantai
Kayu terdiri dari beberapa jenis yang membedakan harga dan kualitas dan juga
tampilan.
Lantai Kayu Solid
adalah
bahan penutup lantai yang terbuat dari kayu asli bukan campuran. bukan
triplek, bukan HDF, juga bukan lapisan. Umumnya Lantai Kayu Solid ini terbuat
dari kayu jati, kayu merbau, kayu kelapa, kayu sonokeling, kayu bengkirai, dan
kayu ulin.
Lantai Kayu Laminate
Lantai Kayu
Laminate adalah
bahan penutup lantai yang terbuat dari kayu olahan.
Laminating
Flooring= Bahan untuk lantai yang terbuat dari serbuk kayu dibuat menjadi papan
dengan cara di press disebut HDF sejenis MDF ( HDF= High Density Fiber).
Kemudian salah satu permukaannya di tempel dengan plastik printing bermotif
kayu dengan cara dilaminating. Jadi jenis Laminating ini bukan kayu asli, tapi
kayu olahan
Engineering Flooring; Engineering Flooring menggunakan kayu
yang diolah dengan teknologi multi layer (Kayu Lapis).Tipe ini biasa disebut
juga dengan engineer parket.Tipe kayu ini relatif tahan pada penyusutan dan
pembengkokan, dan umumnya tersedia dengan ketebalan 15 milimeter.
Keramik
Keramik adalah
material yang masih tetap digemari untuk diaplikasikan sebagai penutup
lantai.Keramik, dikarenakan variasi produknya dikenal sebagai material penutup
lantai dengan fleksibilitas visual yang beragam sehingga menjadikan keramik
dapat diaplikasikan hampir disetiap bagian rumah.
Keunggulan keramik
·
Memiliki varian tekstur glossydan doff, dengan banyak ragam pilihan motif dan warna.
·
Harga yg terbilang
cukup terjangkau dibandingkan dengan granite
tile atau Marmer.
·
Tahan terhadap noda, lebih
mudah dibersihkan apabila terkena kotoran seperti kopi, tinta dan cat.
·
Tidak memerlukan bahan
khusus seperti semen instan yang sudah dicampur dengan perekat untuk
pemasangannya.
·
Mudah dipotong karena ukuran
yang relatif tidak tebal.
·
Tidak memerlukan perawatan
khusus layaknya batu alam.
·
Beberapa keramik dibuat
dengan Gress Technology, dibakar
dibawah tekanan tinggi sehingga menghasilkan produk yang tahan beban besar dan
juga tahan air (waterproofed).
Kekurangan keramik
·
Setelah terpasang, bagian
nat terlihat lebih besar karena bagian rusuk lembaran keramik yg memiliki
pinggul.
·
Ukuran terbesar keramik
hanya 60x60cm, jika lebih besar dari itu lebih beresiko untuk melenting karena
ketebalannya tidak mendukung.
·
Dari segi keindahan masih
berada dibawah granite tile dan
marmer. Hal ini disebabkan karena keramik memiliki pinggul dan motifnya yang
merupakan hasil cetak komputer terlihat cukup jelas.
Homogenous Tile
Material penutup
lantai yang juga cukup diminati adalah Homogenouse
tile atau yang biasa kita sebut dengan granite
tile.
Granite tile tidak sama
tebal dengan batu granit alam. Yaitu hanya sekitar 8mm-10mm. Meskipun
begitu, granite tile memiliki
tingkat kekerasan yang lebih kuat dari batu granit alam. Granite tile terbuat dari bahan-bahan seperti tanah liat, silika,
kaolin, dan juga pecahan batu granit alam yang dicampur menjadi satu dan
melalui proses pembakaran yang mencapai suhu ±1.200˚celcius, sehingga menjadi
homogen. Material dan proses pembuatan tersebut, menjadikan material ini
berpori kecil, sehingga memungkinkannya untuk menjadi waterproofed, kuat dan keras.
Dengan kemajuan
teknologi, pembuatan granite tile
tidak hanya menghasilkan motif dan warna yang menyerupai granit alam, namun
juga dapat menghasilkan motif dan warna menarik lainnya. Selain itu, saat ini
telah digunakan Nano Technology yang
memungkinkan granite tile menjadi
anti noda.
Keunggulan Granite Tile
·
Tampilan motif dan warnanya
lebih alami dari keramik, dan rusuk lembarannya tidak berpinggul.
·
Ukurannya dapat mencapai 100
x 100 cm. Dan tidak mudah melenting.
·
Natnya cukup kecil (tipis)
sehingga terlihat menyatu dan mewah.
·
Tidak memerlukan bahan
khusus untuk pemasangan.
·
Lapisan atas granite tile tidak mudah tergores
ataupun terkikis seperti marmer bila mendapat goresan.
·
Bahan dan proses pembuatan granite tile yang cukup terdepan saat
ini, menjadikan material ini lebih kuat dan tahan lama dibandingkan keramik.
Kekurangan Granite Tile
·
Dalam tahap pengerjaan
pemotongan memerlukan pisau khusus karena keras dan tebal.
·
harga lebih mahal
dibandingkan keramik.
·
Warna dari persediaan type yang sama mungkin tidak 100% sama,
dikarenakan tempat & proses pembakaran yang berbeda. Maka ada baiknya jika
hendak membeli granite tile sebaiknya
langsung dihitung dengan melebihkan volume, untuk menghindari kekurangan stock dari warna yang 100% sama.
·
Apabila kualitas granite tile kurang bagus, terutama
untuk jenis yang belum menggunakan Nano
Technology, jika terkena kotoran seperti tinta, cat atau kopi sulit untuk
dibersihkan dan akan meninggalkan noda.
·
Varian tampilan akhir bisa doff mapupun glossy, namun varian warna dan motif lebih terbatas jika
dibandingkan dengan varian warna & motif keramik.
Batu Alam
Salah satu
material batu alam yang diolah menjadi penutup lantai adalah Marmer (marble) atau batu Granit alam. Cara
pengolahannya yaitu melalui proses pemotongan, penghalusan, dan poles.
Penghalusan ditujukan supaya permukaan tidak bertekstur dan menjadi
halus. Hal ini dimaksudkan, agar secara visual maupun sentuhan, nyaman
digunakan oleh manusia.Ketersediaan di alam yang terbatas menyebabkan harganya
menjadi cukup mahal.Walaupun, kembali lagi harga tergantung dari jenis / kelas
marmer di pasaran berdasarkan kualitas & ketersediaan alam.
Keunggulan Batu Alam
·
Ukurannya lebih besar
(hitungan slab) dan tidak gampang
melenting.
·
Memiliki sifat yang tahan
terhadap panas serta dapat menurunkan suhu ruang dalam sebuah bangunan.
·
Sambungan natnya cukup
kecil, sehingga terlihat menyatu dan lebih mewah setelah dipoles.
·
Dengan ukuran yang besar,
sambungan menjadi tidak banyak.
·
Bersumber langsung dari alam
sehingga menghasilkan motif dan warna yang sangat alami.
Kekurangan Batu Alam
·
Memiliki pori-pori sehingga
noda susah dihilangkan jika tidak diberi lapisan pelindung dengan maksimal. Dan
meskipun telah diberi lapisan, kemungkinan untuk terkena noda masih lebih besar
dibandingkan granite tile.
·
Memerlukan perawatan ekstra,
karena mudah kusam.
·
Dalam tahap pengerjaan
pemotongan memerlukan pisau khusus karena tebal, keras, namun ringkih (tidak
homogen).
·
Cara pemasangan harus sangat
diperhatikan agar benar-benar rapih, disebabkan modul potongan yang Man-made.
·
Untuk batu alam dengan kelas
terbaik, harganya relatif mahal dikarenakan proses pembuatan dan pengambilan
dari sumbernya memakan waktu dan resiko yang tinggi.
·
Warna tidak selalu
bisa sama karena bergantung pada sumber daya alam.
Material Vinyl
Vinyl adalah material
penutup lantai lunak yang memiliki karakterisitik lentur namun kuat. Jenis
material ini memiliki tiga lapisan utama yaitu compact layer, glass fiber, dan printed
layer. Finishing terluarnya adalah UV
Coated Wear Layer, yang membuat material ini nampak mengkilap dan terkesan
licin.
Untuk
pemasangannya terbilang mudah.Di setiap lembaran Vinyl dilengkapi perekat dibagian bawah, sehingga tidak memerlukan
penambahan lem untuk pemasangan.Lantai vinyl
dapat dipasang diatas lantai keramik seperti halnya memasang karpet dan tidak
sulit jika ingin dilepas kembali.
Kelebihan dari penutup lantai Vinyl
antara lain:
·
Pemasangannya yang mudah
sehingga waktu yang diperlukan untuk pemasangan lebih singkat.
·
Dapat meredam suara dan
benturan karena sifatnya yang lunak.
·
Stabil terhadap suhu, air,
udara, dan rayap karena materialnya sintetis.
·
Meskipun tidak berbahan
dasar kayu namun kesan kayu tetap dapat dihadirkan melalui printed surface.
kekurangan dari penutup lantai Vinyl, antara lain:
·
Warna yang mudah pudar
terutama jika sering terekspos sinar matahari.
·
Rentan terhadap goresan.
·
Tingkat usia pakai lebih
pendek dibandingkan dengan parket.
·
Motif yang sama untuk setiap
perulangan lembaran karena motifnya yang “Printed”.
·
Tekstur akhir yang sintetis
membuat kesan artifisial cukup terlihat.
Pada saat ini material Vinyl
yang terdapat di pasaran merupakan produksi dari Austria, Belgia, Jepang,
Korea, dan China.Dari segi harga sangat bervariatif tergantung merek dan
motifnya, namun bisa lebih terjangkau jika dibandingkan Parket.
Material Karpet
Karpet terbuat
dari berbagai bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan.Umumnya
bahan Karpet difungsikan sebagai penutup lantai secara keseluruhan maupun hanya
sebagai aksen ruangan.Karpet yang digunakan untuk penutup ruang secara
keseluruhan dibagi 2, yaitu Carpet Roll
dan Carpet Tile (karpet satuan).
Dari jenis
materialnya, secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu bahan Wool, bahan Nilon dan Polyester.Ketiga material Karpet
tersebut memiliki tingkatan kualitas yang berurutan sesuai dengan urutan
penyebutan pada artikel ini.Pemilihan dapat mengacu kepada kualitas jenis
bahan, nuansa ruangan yang ingin dihadirkan, dan budget yang anda sediakan untuknya.
Kelebihan dari material Karpet sebagai penutup lantai, antara
lain:
·
Bersifat menyerap gelombang
suara sehingga dapat meredam kebisingan.
·
Dapat dipasang di permukaan
beton yang cenderung tidak rata.
·
Dapat memunculkan nilai
estetika yang berbeda pada interior ruangan.
·
Memiliki motif, warna, dan
tekstur yang bervariasi sehingga memudahkan untuk menentukan pilihan sesuai
dengan tema desain.
Kekurangan dari material Karpet sebagai penutup lantai, antara
lain:
·
Mudah terserang jamur akibat
dari kelembaban yang berlangsung lama, tumpahan air, maupun proses pengeringan
yang kurang maksimal setelah pencucian.
·
Warna Karpet yang rentan
memudar karena terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.
·
Karpet mudah disisipi
kotoran sehingga sangat rentan debu.
·
Karpet rentan akan
penyusutan yang disebabkan oleh proses pengeringan yang terlalu lama.
·
Untuk Karpet yang berbahan wool, sangat rentan terhadap percikan
api.
Sumber:
§ http://chooseandbuild.wordpress.com/2013/02/
§ http://chooseandbuild.wordpress.com/2013/03/
2.1.3 Trend bahan penutup lantai yang akan datang
Lantai
Kaca
Penerapan
lantai kaca memang tidak mencakup keseluruhan ruangan, cukup pada bagian
tertentu.Misalnya untuk ruang di lantai dua dengan pemandangan lantai
bawahnya.Atau diarea tangga dengan tambahan lampu warna-warni.
Pemilihan
material kaca juga harus diperhatikan dengan benar.Kaca harus tepat dari sisi
ketebalan, bentuk, serta dimensi bingkainya. Pertimbangannya adalah apakah
jenis kaca tersebut dapat menahan beban, karena dalam pemasangannyatidak
dilakukan diatas plat massif dan kokoh. Selain kokoh saat pemilihan material
kacapun perlu mempertimbangkan kondisi kacanya. Jangan memilih lantai kaca
dengan kecenderungan licin karena akan membahayakan penghuni rumah. Pilih yang
bertekstur atau anti licin.
Lantai
kaca mampu memberikan rasa takut dan menekan pikiran orang yang berada di
ruangantersebut.Ruangan yang terlalu luas tak terbatas memberikan efek
kehilanganorientasi terhadap seseorang.Ruangan dengan batas definitive yang
sempit juga memberikan ketegangan secara psikologis bagi manusia.
Ukuran :
dimensi kaca laminasi memiliki ketebalan minimal sebesar 5,38 mm dan maksimum
sebesar. Sedangkan ukuran standar kaca laminasi adalah minimal bewrukuran 100
mm x 100mm dan maksimum berukuran 2440mm x 3660 mm
Lantai
kaca yang berukuran 3210mm x 6000mm dan memiliki berat beban maksimm sebesar 1
ton , dan pada situasi khusus. Kaca laminasi berukuran 7000mm bisa menahan
beban hingga 2 ton . Berat beban kaca laminasi adalah 14,3 psf dan biasa
menahan beban hidup sebesar 125 psf
Sistim pemasangan :
Konstruksi
pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan rangka besi yang dapat disusun 2
sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi.Rangka dengan 4 sisi ini dapat
berupa grid.
Langkah-langkahnya
adalah :
Ukur
sekeliling tempat yang akan dipasang lantai kaca, setelah itu pasang balok grid
pada sekeliling tempat tersebut, kemudian buat sekat-sekat secara horizontal
dan vertical dari sekeliling grid yang telah dipasang sebelumnya. Pasang
potongan silicon pada tepi bagian dalam seluruh grid yang telah dipasang
sebelumnya.Lalu pasang potongan silicon pada tepi bagian dalam seluruhgrid
lantai sebelum memasang glass panels, kemudian lapisi pinggiran kaca laminasi
dengan plester kaca untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan
pemasangan yang teliti dan rapi. Gunakan vacuum cups secara berhati-hati untuk
meletakkan tiap kaca pada tempat yang telah disediakan, sampai selesai,
kemudian beri silicon sealant tranparan dan buang semua plester kaca.
Sistem perawatan :
Kaca
laminasi juga harus dirawat agar lebih tahan lama.Kaca laminasi harus sering
diperiksa dari kerusakan yang disebabkan oleh benda keras yang jatuh dan
merusak lapisan atas kaca laminasi.Segala keretakan pada kaca ini harus segera
diperbaiki.Bahan pemoles dapat menyebabkan koefisien kaca berubah.Oleh karena
itu perawatan kaca ini harus sesuai. Blok-blok grid lantai kaca ( yang biasanya
terbuat dari aluminium) dan lantai kaca dapat dibersihkan menggunakan kain
lembut dan sabun cuci yang lembut (mild) dengan gerakan menggosok. Lantai kaca
tidak boleh dibersihkan menggunakan detergen,penghilang cat, atau pembersih
yang bersifat mengikis permukaan benda dan untuk sehari-hari dapat dibersihkan
dengan bulu pembersih debu. Caranya, semprotkan kain yang lembut dengan cairan
yang sesuai untuk kaca laminasi.Usap kain pada permukaan kaca untuk
menghilangakn debu.Untuk area yang bernoda tebal, gosok dengan gerakan yang
melingkar untuk menghilangakn kotoran.Bersihkan semua permukaan kaca yang dapat
dicapai.
Kaca akan
bertahan lama jika dibersihkan secara rutin. Selain kaca yang dibersihkan
secara teratur komponen lainnya seperti perekat, bahan antar kaca, finishing,
dan perangkat keras.Konstruksi kaca juga harus mendapatkan perhatian
sekurang-kurangnya setahun sekali.Untuk memastikan komponen pendukung kaca
tetap dalam keadaan yang memenuhi syarat.Karena lantai kaca yang dapat berembun
sebagai solusinya lantai kaca diberi celah diantara kaca dengan dudukannya.
Celah ini berfungsi untuk menetralkan panas ruang dibawah kaca sehingga sama
dengan temperature disekitarnya. Cara lain yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan embun adalah menyemprotkan cairan anti kabut kaca mata renang dan
kaca mobil
Macam macam lantai kaca :
1.
Laminated
glass
Adalah sejenis kaca yang lebih aman daripada kaca biasa karena tidak
berbahaya saat pecah. Ketika kaca ini pecah, pecahannya akan melekat pada
pelekatnya (interlayer), yaitu polyvynil butyral (PVB) dimana pelekat ini
diletakkan diantara dua atau lebih kaca biasa. Pecahan kaca ini juga tidak
berukuran yang besar dan tajam. Kaca ini sangat kuat sehingga kaca ini memiliki
karakteristik pembentuk patra seperti jaring laba-laba ketika kaca ini
retak.
Kaca ini pada umumnya digunakan untuk kaca mobil, jendela bangunan
bertingkat. PVB interlayer ini juga berfungsi untuk isoasi suara yang lebih
baik dan menghalangi sebanyak 99 % transmisi cahaya ultraviolet.
2.
Lantai
glass Block
Pemasangan material lantai glass block harus memperhatikan beban
berat yang akan dipiukul. Beban mati lantai glass block sebesar 20 psf. Beban
hidup dianggap sebesar 100 psf. Dan segala beban tambahan ahrus disesuaikan
dengan aturan kode bangunan yang berlaku. Permukaan lantai glass block
difinishing dengan menggunakan sandblasted fisnish. Hal ini untuk mengurangi
licinnya permukaan dan menjadi diffuser cahaya sehingga lantai tidak
silau.
Warna: bening
dan berkesan futuristik.
Kekurangan dan kelebihan :
Kekurangan lantai kaca :
§ Konstruksi tampak meragukan
§ Privasi terganggu
§ Memberikan efek takut saat
melaluinya
§ Memberikan rasa tidak nyaman
meskipun berestetika tinggi
§ Kelebihan
lantai kaca :
§ Aman karena pecahan kaca tidak akan
melukai manusia.
§ Memberikan perlindungan karena
meskipun kaca dirusak dengan menggunakan palu atau alat sejenisnya, PVB akan
membuat pecahan kaca akan tetap merekat padanya.
§ Sebagai pengurang suara.
§ Sebagai pengontrol panas dan silau
matahari
§ Mampu memberikan sifat ringan pada
suatu bangunan.
Kelebihan lantai kaca :
§ Aman karena pecahan kaca tidak akan
melukai manusia.
§ Memberikan perlindungan karena meskipun
kaca dirusak dengan menggunakan palu atau alat sejenisnya, PVB akan membuat
pecahan kaca akan tetap merekat padanya.
§ Sebagai pengurang suara.
§ Sebagai pengontrol panas dan silau
matahari
§ Mampu memberikan sifat ringan pada
suatu bangunan.
Sumber : http://www.trideko.com/lantai-kaca
2.2 Bahan
penutup lantai berdasarkan konteks wilayah
2.2.1 Bahan penutup lantai lokal
Pada konteks lokal, yakni daerah
bali, lantai bangunan umumnya masih tetap memakai bahan tanah, cadas dan
bata, khususnya pada lantai bangunan tradisional. Sesuai dengan perkembangan
jaman beberapa lantai bangunan rumah tinggal Bali Madya telah beralih pada
pemakaian bahan-bahan modern seperti semen, marmer, teraso, tegel dan keramik.
Umumnya lantai dibuat sederhana dan tidak banyak menggunakan permainan lantai.
Sumber
:http://www.isi-dps.ac.id/berita/bentuk-fungsi-dan-material-bangunan-rumah-tinggal-tradisional-bali-madya-ii
2.2.2 Standar penutup lantai nasional
Kementerian Perindustrian akan
memberlakukan secara wajib ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) atas
produk keramik tableware terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013. Penerapan SNI
secara wajib itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerapan SNI Keramik
Tableware guna meningkatkan mutu hasil industri, melindungi konsumen dan
sekaligus untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil.
Hal itu tertuang di dalam Peraturan
Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 82/M-IND/KEP/8/2012 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Keramik Tableware Secara Wajib
yang ditandatangani Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat tanggal 16 Agustus
2012.
Dengan kebijakan tersebut, terhitung
mulai 1 Januari 2013 setiap produk keramik tableware produksi dalam negeri
maupun impor (dengan tanggal bill of
lading sejak 1 Januari 2013) yang diperdagangkan di wilayah Indonesia
wajib memenuhi persyaratan SNI dimaksud. Sementara itu, produk keramik
tableware hasil produksi dalam negeri yang diproduksi sejak Permenperin ini
berlaku dan tidak memenuhi ketentuan dimaksud dilarang beredar di wilayah
Indonesia.Apabila produk tersebut sudah terlanjur beredar di pasar, maka harus
ditarik dari peredaran dan dimusnahkan oleh produsen yang bersangkutan.
Sedangkan produk keramik tableware asal impor yang masuk ke wilayah pabean
Indonesia terhitung sejak tanggal bill of lading 1 Januari 2013 dan tidak
memenuhi ketentuan SNI dimaksud, maka wajib direekspor atau dimusnahkan oleh
pelaku usaha.
SNI keramik tableware yang akan
ditetapkan berlaku secara wajib berdasarkan Permenperin tersebut adalah SNI
7275:2008 berjudul Keramik Berglasir-Tableware-Alat Makan dan Minum dengan
pengecualian sifat tampak kekerasan glasir dan ketahanan pukul pada keramik
tableware yang memiliki nomor Harmonized System (HS) ex. 6911.10.00.00 dan ex.
6912.00.00.00.
Keramik tableware dimaksud adalah
tableware yang digunakan untuk alat makan dan minum dari keramik yang terdiri
dari semi vitreous china/semi porselin, stoneware, bone china dan porselin yang
berglasir dapat berbentuk datar dan/atau berongga.
Melalui pemberlakuan SNI secara
wajib tersebut Kemenperin mewajibkan perusahaan yang memproduksi keramik
tableware untuk menerapkan SNI dimaksud dengan memiliki Sertifikat Produk
Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI) atas sebagian parameter (SPPT-SNI SP) Keramik
Tableware atau atas seluruh parameter (SPPT-SNI) berdasarkan permohonan yang
diajukan produsen kepada Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).
Produsen keramik tableware juga
diwajibkan untuk mencantumkan SPPT-SNI SP (tanda SNI atas sebagian parameter
SNI) ataupun SPPT-SNI (tanda SNI atas semua parameter SNI) pada setiap produk
keramik tableware yang diproduksinya di tempat yang mudah dibaca dan dengan
penandaan yang tidak mudah hilang.Selanjutnya pada kemasan keramik tableware,
produsen juga diwajibkan untuk mencantumkan tanggal, bulan dan tahun produksi
di tempat yang mudah dibaca dengan cara yang tidak mudah hilang.Pencantuman
bulan dan tahun produksi merupakan salah satu objek pengawasan kesesuaian
kualitas produk atas pelaksanaan SNI keramik tableware secara wajib.
Ketentuan tersebut dikecualikan pada
keramik tableware impor apabila digunakan sebagai contoh uji dalam rangka
penerbitan SPPT-SNI, sebagai contoh uji untuk penelitian dan pengembangan (Research and Development) industri,
dan atau sebagai barang contoh dalam pameran. Semua produk yang dikecualikan
itu harus mendapatkan Surat Pertimbangan Teknis dari Direktorat Jenderal Basis
Industri Manufaktur Kemenperin yang sekurang-kurangnya memuat informasi
mengenai identitas perusahaan (lembaga pemohon), kegunaan, kapasitas produksi
dan rencana produksi (bagi produsen), jumlah produk yang akan diimpor, dan
spesifikasi produk.
SPPT-SNI keramik tableware
diterbitkan oleh LSPro dengan ruang lingkup keramik tableware yang telah
diakreditasi oleh Komite Standarisasi Nasional (KAN) dan telah ditunjuk oleh
Menperin.
Pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan penerapan SNI keramik tableware dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Basis Industri Manufaktur Kemenperin.Pengawasan dilakukan di lokasi produksi
dan di luar lokasi produksi sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun Petugas
Pengawas Standar Produk (PPSP) dengan bekerjasama atau berkoordinasi dengan
instansi terkait.
Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim
dan Mutu Industri (BPKIMI) Kemenperin bertugas melakukan pembinaan terhadap
Lembaga Penilai Kesesuaian dalam rangka penerapan SNI keramik tableware secara
wajib. Permenperin secara lengkap dapat diunduh di www.kemenperin.go.id.
Sumber
:http://www.kemenperin.go.id/artikel/4346/Kemenperin-Berlakukan-SNI-Keramik-Tableware-Secara-Wajib
2.2.3 Bahan penutup lantai internasional
Bahan
penutup lantai yang digunakan di skala internasional banyak juga digunakan di
Indonesia, karena banyak bangunan yang memiliki standar internasional sehingga
bahan-bahan tersebut tidak asing lagi di Indonesia.Namun ada kebijakan untuk
mengatur tingkat keramahan suatu bahan penutup lantai terhadap lingkungan yakni
NSF-ISR yang berdivisi pada air limbah.NSF - ISRdapat mengatasi semua sistem
sertifikasi lingkungan atau kebutuhan proses verifikasi.
Sumber
:http://www.nsf.org/services/by-industry/sustainability-environment
BAB
III
SUBSTANSI
3.1 Lokasi objek observasi
Observasi
dilakukan di sebuah perumahan yang beralamatkan di Perumahan Palapa 11 Gang
Taman Karya Sari, Denpasar.
3.2 Waktu observasi
Observasi
dilakukan pada tanggal 6 Maret 2014 pukul 5 sore WITA.
3.3 Tujuan observasi
Tujuan
dari observasi adalah untuk mengetahui tentang penggunaan bahan penutup lantai
pada saat ini di lingkungan lokal (Bali).
3.4 Foto observasi
3.5 Hasil observasi
Pada
proyek yang telah dikunjungi, bahan penutup lantai yang digunakan adalah
keramik dengan ukuran yang berbeda-beda tergantung pada ruangan mana bahan
diaplikasikan, misalkan pada kamar mandi, digunakan keramik dengan ukuran 20x20
dan pada kamar lainnya digunakan keramik dengan ukuran 40x40. Penggunaan
keramik dikarenakan harganya yang relatif terjangkau dan mudah ditemukan di
daerah Denpasar karena banyak toko bahan bangunan yang menjadi pensuplai
keramik.
BAB
IV
HASIL
ANALISA
3.1 Lokasi objek observasi
Observasi
dilakukan di beberapa rumah yang beralamatkan yakni di :
·
Dusun Selasih, Desa Puhu, Payangan,
Gianyar.
·
Desa Pesagi, Penebel, Tabanan.
·
Desa Wangaya Gede, Penebel, Tabanan.
3.2 Waktu observasi
Observasi
dilakukan pada tanggal 11 Maret 2014 pukul 3 sore WITA dan pada tanggal 18 Juni
2014 pukul 10 pagi WITA.
3.3 Tujuan observasi
Tujuan
dari observasi adalah untuk mengetahui tentang penggunaan bahan material pada
bangunan di daerah dataran tinggi.
3.4 Hasil observasi
Dataran
tinggi adalah suatu dataran yang memiliki ketinggian lebih dari 700 meter
diatas permukaan laut. Ada beberapa karakteristik dari dataran tinggi ini yaitu
:
1.
memiliki ketinggian lebih dari 700 meter
diatas permukaan laut
2.
keadaan udara yang lembab
3.
curah hujan yang tinggi
4.
intensitas cahaya yang rendah
5.
suhu udara yang rendah
Pada objek-objek yang telah kami
observasi, dapat kami temukan beberapa material-material yang digunakan pada
rumah tersebut. Misalnya pada lantai, lantai pada rumah ini menggunakan
material keramik dan tegel.Tegel yang sifatnya kurang baik dalam menghantarkan
suhu, sehingga tidak mudah dingin ketika suhu disekitarnya dingin.Penggunaan
Plafond dari anyaman bambu dan triplek memberikan kesan hangat pada
rumah.Berikut adalah hasil observasi kami dari beberapa rumah yang telah kami
kunjungi :
·
Dusun Selasih, Desa Puhu, Payangan,
Gianyar.
Bangunan
Yang Dibangun Sebelum Tahun 1990
Bale Dangin
Pondasi
Menggunakan
pondasi batu kali, factor penyebab penggunaan:
Faktor
Ketersediaan Bahan, bahan batu kali pada daerah payangan mudah di dapat pada
aliran sungai
Faktor
ekonomi, karena ketersediaan bahan batu
kali yang banyak pada daerah payangan membuat harga batu kali menjadi murah dan
akses pengiriman barang yang tidak
terlalu jauh juga mempengaruhi hargabahan tersebut. Faktor Teknis, pemasangan
pondasi batu kali sangat umum diketahui oleh para tukang. Dan kekuatan penopang
truktur atas, pondasi batu kali juga sangat ideal untuk rumah seperti bale yang
tidak bertingkat.
Bahan Penutup Lantai
Dari
hasil observasi bahan penutup lantai menggunakan lantai tegel, Faktor penyebab
penggunaan material:
Faktor
Ketersediaan Bahan. Karena lokasi yang berada di pelosok desa payangan material
yang terdapat pada daerah setempat sangat minim ditambah dengan factor akses
bahan yang jauh membuat owner memilih bahan tegel yang tersedia Faktor Ekonomi:
Menurut owner , harga lantai tegel pada saat itu relative murah dan pemasangan
yang sangat mudah. Faktor Estetika: Tegel memiliki motif yang beragam sehingga menambah
estetika banguunan
Kelebihan
Lantai Tegel pada daerah dataran tinggi
Bahan
lantai Tegel sangat kuat terhadap suhu yang tropis tetapi hanya bagian warna
yang memudar
Kekurangan
lantai tegel:
Rentan
dengan asam cuka dan noda sehingga susah
untuk dibersihkan Pada iklim yang dingin lantai tegel sangat cepat menyerap
suhu sehingga menyebabkan lantai tegel sangat dingin. Jadi bahan tegel kurang
tepat digunakan pada daerah berhawa dingin
Bahan Penyusun Dinding
Menggunakan
bahan bata yang difinishing dengan pamor dan dicampur tanah polpolan sebagai
perekat.Dari segi ketersediaan bahan bata sangat mudah dicari dengan harga yang
murah, dengan pemasangan setengah bata yang mudah pemasangannya. Dari factor
lingkungan bahan yang digunakan sangat alami sehingga ramah lingkungan,
Kekurangannya adalah difinishing cat tembok maka cat akan mengelupas karena
ruang bersifat terbuka sehingga cat mudah terkelupas karena suhu di dataran
tinggi yang lembab
Bahan Penyusun Atap
Pada
atap menggunakan bahan kayu ekspos yang dilapisi dengan bahan anyaman bambu
sebagai pembatas dengan atap genteng. Dari segi estetika kayu ekpos dengan
ukiran ornament bali. Pemilihan material ini karena factor social budaya yang
menjadi kebudayaan masyarakat bali dalam bidang pembuatan rumah tradisional
bali. Pengaruh terhadap iklim pada bahan atap ini adalah pertumbuhan lumut pada
kayu ekspose karena kelembaban daerah dataran tinggi. Pada tiang saka yang
terbuat dari bahan kayu nangka menurut narasumber, jadi kekurangan kayu saka
ini sangat rentan terhadap kelembaban sehingga mudah lapuk
Dapur
Pondasi
Menggunakan
pondasi batu kali, factor penyebab penggunaan:
Faktor Ketersediaan Bahan, bahan batu kali
pada daerah payangan mudah di dapat pada aliran sungai
Faktor
ekonomi, karena ketersediaan bahan batu
kali yang banyak pada daerah payangan membuat harga batu kali menjadi murah dan
akses pengiriman barang yang tidak
terlalu jauh juga mempengaruhi hargabahan tersebut. Faktor Teknis, pemasangan
pondasi batu kali sangat umum diketahui oleh para tukang. Dan kekuatan penopang
truktur atas, pondasi batu kali juga sangat ideal untuk rumah seperti dapur
yang tidak bertingkat.
Bahan Penyusun Lantai
Bahan
penyusun lantai terbuat dari semen ekspose, karena factor ekonomi keluarga yang
kurang mampu. Tetapi bahan ini sangat bagus untuk daeran dapur yang rentan
terhadap noda dan asap dari kayu bakar. Dan cara pembuatan semen ekposs yang
mudah
Bahan Penyusun Dinding
Pada
dinding menggunakan bata dengan campuran tanah polpolan, pada daerah dataran
tinggi bahan ini sangat cocok untuk memberi kehangatan pada ruang dan ditambah
dengan penggunaan pada dapur yang terdapat aktivitas yang menggunakan api dari
kayu bakar, tetapi kekuranganya tanah polpolan ini mengurangi estetika dan
kebersihan pada ruangan. Penerapan material tanah polpolan sangat cocok untuk
daerah dataran tinggi karena pemberi kehangatan dalam ruangan.
Bahan Penyusun Atap
Menggunakan
atap dari genteng tanah liat karena ketersediaan bahan yang tersedia pada saat
itu genteng tanah liat sangat mudah diakses, dan memberi proteksi pada daerah
dalam ruangaan yang lebih dibanndingkan dengan seng dan lainnya.
Bangunan
Yang Dibangun Tahun 1990-2000
Bale Delod
·
Pondasi
Dari
hasil observasi yang telah dilakukan, material yang digunakan sebagai bahan
penyusun pondasi adalah batu kali.Ini dikarenakan batu kali sangat mudah
ditemukan di daerah tersebut.Hal ini juga dapat menghemat biaya dalam
pembangunan.Material batu kali juga sangat baik digunakan sebagai bahan
penyusun pondasi, karena sifatnya yang kuat dan kokoh, jika ditinjau daru segi
teknis pemasangan, batu kali ini juga mudah dipasang yang direkatkan dengan
mortar (semen). Dari segi lingkungan dan
kesehatan, penggunaan material ini tidak memberikan dampak yang buruk terhadap
lingkungan maupun bagi pengguna.
·
Bahan
Penutup Lantai
Material yang diaplikasikan sebagai bahan penutup
lantai pada bangunan ini adalah keramik.
Seperti yang kita ketahui sifat dari keramik adalah keras, sejuk, motif beragam
mudah didapat dan mudah untuk dibersihkan.Dari pertimbangan sifat- sifat
tersebut, maka pemilik rumah ini menggunakan keramik sebagai bahan penutup
lantainya.Teknis pemasangan keramik juga sangat mudah dilakukan
·
Bahan Penyusun Dinding
Material
yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding pada bangunan ini adalah
kombinasi batu bata dan batu paras. Yang dibuat dengan motif bali, bahan bukaan
dari banguan ini terbuat dari kayu yang di beri ukiran yang bernuansa bali. Hal
ini bertujuan sebagi identitas sebuah banguan bali dan untuk menambah nilai
estetika. Material- material tersebut
sangat ramah lingkungan dan tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan, namun
biaya yang diperlukan cukup besar.Dilihat dari segi utilitas, material-
material tersebut memiliki sifat yang kuat dan tahan terhadap kondisi iklim
pada daerah tersebut.
·
Bahan Penyusun Atap
Material yang
digunakan sebagai bahan penyusun atap adalah kayu seseh dan triplek.Seperti
yang kita ketahui sifat dari kayu sangatlah kuat dan sebagian besar bahan yang
digunakan sebagai penyusun atap adalah kayu, kayu juga merupakan bahan yang
mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal.Sedangkan bahan penutupnya
menggunakan triplek yang difinishing dengan politur, ini bertujuan agar bahan
tersebut lebih tahan lama dan juga dapat menambah nilai estetika. Teknik
pemasangannya juga tidak terlalu susah. Material ini merupakan material yang
ramah limgkungan dan tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan
civitas di dalam rumah ini.
Bangunan Tahun
2000 keatas (2012)
Bale Dauh
·
Pondasi
Material
yang digunakan sebagai bahan penyusun pondasi adalah batu kali.Ini dikarenakan
batu kali pada daerah ini sangat mudah ditemukan.Pemilik juda mengatakn dengan
menggunakan material tersebut pemilik dapat menghemat biaya
pembangunan.Material batu kali juga sangat baik digunakan sebagai bahan
penyusun pondasi, karena sifatnya yang kuat dan kokoh, jika ditinjau daru segi
teknis pemasangan, batu kali ini juga mudah dipasang yang direkatkan dengan
mortar (semen).
·
Bahan Penutup
Lantai
Material yang diaplikasikan sebagai bahan penutup
lantai pada bangunan ini adalah keramik.
Sifat keramik adalah keras, sejuk, motif beragam mudah didapat dan mudah untuk dibersihkan.Dari
pertimbangan sifat- sifat tersebut, maka pemilik rumah ini menggunakan keramik
sebagai bahan penutup lantainya.Teknis pemasangan keramik juga sangat mudah
dilakukan.
·
Bahan
Penyusun Dinding
Material
yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding pada bangunan ini adalah batu
bata yang difinishing dengan acian dan cat sebagai sentuhan terakhir.Hal ini
dapat memberikan banguan terkesan sederhana.Material- material tersebut sangat
ramah lingkungan, dengan biaya yang diperlukan juga tidak begitu besar.Dilihat
dari segi utilitas, material- material tersebut memiliki sifat yang kuat dan
tahan terhadap kondisi iklim pada daerah tersebut.
·
Bahan Penyusun Atap
Material yang
digunakan sebagai bahan penyusun atap adalah kayu seseh dan bedeg (anyaman bambu).Seperti
yang kita ketahui sifat dari kayu sangatlah kuat dan sebagian besar bahan yang
digunakan sebagai penyusun atap adalah kayu, kayu juga merupakan bahan yang
mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal.Sedangkan bahan penutupnya
menggunakan bahan bedeg (anyaman bambu) yang difinishing dengan politur, ini
bertujuan agar bahan tersebut lebih tahan lama dan juga dapat menambah nilai
estetika. Teknik pemasangannya juga tidak terlalu susah.
·
Desa
Pesagi, Penebel, Tabanan.
Rumah ini memiliki beberapa bangunan
yang dibangun pada waktu yang berbeda.Ada yang dibangun sebelum tahun 1990,
pada tahun 1990-2000, dan sesudah 2000.Berikut adalah foto dari bangunan dapur
dan kamar mandi.
Bangunan
Yang Dibangun Sebelum Tahun 1990
Dapur
Atap pada bangunan ini menggunakan
bahan genteng tanah liat.Dari segi lingkungan dan kesehatan, genteng ini tidak
memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan karena materialnya yang
terbuat dari tanah liat yang tergolong ramah lingkungan.Dari segi sosial dan
budaya, penggunaan atap dari tanah liat ini dapat diterima karena penggunaan
atap tanah liat ini masih dapat disesuaikan dengan budaya setempat dengan
penambahan murda dan ikut celedu.Teknis pemasangan genteng ini sendiri
tergolong cukup mudah jika dibandingkan dengan pemasangan atap dengan bahan
alang-alang atau ijuk. Dari segi penampilan sendiri atap genteng tanah liat ini
cukup baik dan dapat menyatu dengan gaya Arsitektur Bali.
Bahan Plafond
Plafond pada bangunan dapur dan
kamar mandi ini menggunakan bahan anyaman bambu dan beberapa menggunakan
plafond ekspos.Penggunaan anyaman bambu pada plafond ini dari segi biaya
digolongkan cukup murah, karena di daerah sekitar rumah ini dapat dengan mudah
ditemukan material bambu. Dari segi lingkungan dan kesehatan, penggunaan
material anyaman bambu cukup aman untuk kesehatan karena tidak menyebabkan
radiasi seperti yang dihasilkan oleh asbes, dan dari lingkungan penggunaan
anyaman bambu sendiri tidak mengandung bahan yang berbahaya sehingga aman untuk
dibuang ke lingkungan dan anyaman bambu sendiri masih dapat di daur ulang. Dari
segi sosial budaya penggunaan anyaman bambu ini sudah cukup umum digunakan di
kalangan masyarakat desa pesagi pada jaman dahulu. Untuk pemasangan plafond
anyaman bambu ini sendiri tergolong mudah, namun jika pemasangan dilakukan
dengan cara yang kurang benar, atap ini akan mudah sekali lepas atau
berlubang.Dari segi estetika atap anyaman bambu ini dapat memberikan kesan
alami namun pada era modern ini, penggunaan anyaman bambu sebagai atap sudah
dianggap ketinggalan zaman oleh kalangan luas.
Bahan Penyusun Dinding
Dinding bangunan ini menggunakan
bahan tanah yang dicampur dengan sekam.Bahan ini dari segi biaya tergolong
murah karena tanah dan sekam yang digunakan dapat didapat dari lingkungan
sekitar rumah tersebut.Dari segi lingkungan bahan ini sangat ramah lingkungan
karena bahan nya yang terdiri dari tanah dan sekam, yang berasal dari limbah
penggilingan padi.Dari segi sosial budaya penggunaan campuran tanah dan sekam
ini termasuk bahan yang cukup sederhana. Proses penggunaan tanah dan sekam ini
sebagai dinding tergolong cukup rumit dalam pembuatan adonan dan
pengaplikasiannya. Dinding ini dapat memperhangat ruangan pada malam hari,
cocok untuk daerah dataran tinggi yang memiliki suhu yang rendah.Dari segi
estetika dinding ini memiliki tampilan yang kurang indah untuk diaplikasikan
pada rumah jaman sekarang.
Bahan Penyusun Bukaan
Bukaan pada pintu dapur menggunakan
bahan Kayu Nangka, bahan ini mudah didapat karena di sekitar rumah ini terdapat
cukup banyak pohon Nangka yang tumbuh.Dari segi lingkungan, penggunaan kayu
Nangka sebagai kusen dan pintu pada dapur ini tergolong cukup ramah lingkungan
karena bahan ini tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya jika di buang ke
lingkungan dan dapat di daur ulang. Untuk segi estetika pintu ini memiliki
nilai estetika yang kurang karena telah diserang hama, jamur, dan cuaca.
Bahan Penutup Lantai
Lantai pada bangunan dapur ini menggunakan
bahan semen.Bahan ini digunakan karena bahan ini sudah tersedia luas di daerah
Bali.Harga dari bahan semen sebagai bahan penutup lantai jika dibandingkan
dengan bahan penutup lantai lainnya juga relatif lebih murah.Pada zaman dahulu,
bahan ini umum digunakan oleh masyarakat sekitar.Untuk teknis pemasangan, bahan
ini terbilang cukup mudah karena hanya memplester permukaan lantai.Jika dilihat
dari segi estetika, bahan ini memiliki nilai estetika yang kurang karena
warnanya yang monoton abu-abu dan teksturnya yang kurang menarik.
Bangunan
Yang Dibangun Tahun 1990-2000
Bale
Dangin
Ø Bahan
penyusun atap
Atap pada bangunan ini menggunakan
bahan genteng tanah liat.Dari segi lingkungan dan kesehatan, genteng ini tidak
memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan karena materialnya yang
terbuat dari tanah liat yang tergolong ramah lingkungan.Dari segi sosial dan
budaya, penggunaan atap dari tanah liat ini dapat diterima karena penggunaan
atap tanah liat ini masih dapat disesuaikan dengan budaya setempat dengan
penambahan murda dan ikut celedu.Teknis pemasangan genteng ini sendiri
tergolong cukup mudah jika dibandingkan dengan pemasangan atap dengan bahan
alang-alang atau ijuk.
Dari segi penampilan sendiri atap
genteng tanah liat ini cukup baik dan dapat menyatu dengan gaya Arsitektur Bal.
Atap genteng tanah liat ini juga memiliki beberapa kekurangan, karena pori -
porinya yang cukup besar maka observasi di rumah ini kami menemukan beberapa
genteng yang di tumbuhi lumut yang dampaknya kedepan bisa mengakibatkan
pelapukan pada genteng itu tersendiri.
Ø Bahan
penyusun plafond
Plafond pada bangunan bale dangin
ini terbuat dari bede (ayaman bambu).
penggunaan anaman bambu pada bale dangin ini
dari segi biaya cukup murah dan mudah. secara estetika anyaman bambu ini
memebrikan kesan yang tradisional dari pola anyaman bambu tersebut dapat
membentuk tekstur yang dapat memberi kesan estetis. anyaman bambu tergolong
bahan penyusun plafond yang ramah ligkungan pada penerapannya. dari segi
pemasangannya juga mudah jadi dapat menghemat biaya juga.
Ø Bahan
penyusun dinding
Berdasarkan hasil observasi di rumah ini, material yang
digunakan untuk dinding adalah batako dan bedeg.Secara umum penggunaan batako
sebagai bahan penyusun dinding memiliki kesamaan alasan yakni mudah di dapat,
harga yang terjangkau.akan tetapi penggunaan material batako memiliki beberapa
kekurangan yakni dari segi ketahanan atau kualitasnya yang mudah rapuh karena
pori porinya yang cukup besar. Batako ini kemudian di plester dengan semen
kemudian di cat dengan warna putih agar terkesan bersih.akan tetapi material
cat juga memiliki beberapa kekurangan seperti mengelupas, dan pada bangunan ini
juga di temukan beberapa dinding yang berlumut karena lembab.
Ø Bahan
Penutup Lantai
Bahan penutup lantai yang di gunakan pada bangunan ini adalah
keramik, hal yang menyebabkan penggunaan dari material ini adalah karena sifat
keramik yang mewah, sejuk dan motif yang beragam serta mudah di dapat, selain
itu perawatan keramik juga tergolong mudah karena mudah di bersihkan. dari segi
harga, harga keramik cukup terjangkau, dan masalah teknis pemasangan keramik
mudah di pasang dan tidak memerlukan tenaga atau alat - alat yang khusus.
Ø Bahan
Penyusun Pondasi
Dari observasi yang dilakukan, material yang di gunakan untuk
menyusun pondasi adalah batu kali, hal ini di sebabkan karena batukali mudah di
dapat di daerah ini, karena bangunan ini bangunan ini berada di dekat sungai,
hal tersebut mengakibatkan penduduk di derah ini menggunakan batukali sebagai
material penyusun pondasi demi penghematan biaya, selain karena faktor biaya
dan ketersediaan yang melimpah pondasi batu kali juga dipilih karena keuatan
dan juga mudah dalam pengaplikasiannya
Bangunan
Yang Dibangun Setelah Tahun 2000
Bale
Daja
Bahan
Penyusun Plafon
Plafond pada bangunan dirumah ini
menggunakan triplek dengan cat putih.Dari segi biaya digolongkan cukup murah
karena mudah didapat dan merupakan bahan alami.Dari segi kesehatan tergolong
cukup baik karena menggunakan bahan dari alam sehingga aman dibuang kea lam
karena tidak menggandung bahan yang bearbahaya untuk lingkungan sekitarnya.Dari
segi sosial budaya penggunaan triplek ini sudah cukup umum digunakan di
kalangan masyrakat karena bahanya mudah di dapat.Dari teknis pemasangan
penggunaan plafond triplek tergolong cukup mudah karena hanya di paku
saja.Menggunakan plafond triplek menimbulkan kesan natural tapi jika diberi
finishing yang berbeda triplek juga bisa memberikaan kesan minimalis sehingga
tidak ketinggalan jaman dan enak dilihat.
Bahan Penyusun Dinding
Dinding menggunakan batako dengan
plesteran dan cat warna putih.Dari segi biaya penggunaan batako cukup murah
karena mudah didapat.Dari segi lingkungan batako ini tergolong ramah lingkungan
karena bisa hancur dan menjadi batuan.Dari segi sosial budaya penggunaan batako
sudah uum digunakan dimasyarakatb karena mudah didapat dan tidak terlalu
mahal.Teknis pemasangan penggunaan batako tergolong cuu mudah dibandingkan dengan
bata, karena bato lebih besar dan teksturnya lebih kasar.Dari segi estetika
penggunaan batako cuup kurang menarik karena warna dan teksturnya kurang
menarik. Finishing pada dinding menggunakan cat yang bukan cat eksterior maka
dari itu pada bagian dinding sudah terjadi pengelupasan karena suhu.
Bahan Penyusun Bukaan
Bukaan
pada pintu di bangunan ini menggunakan kayu jati. Bahan ini susah di dapat
karena harganya yang mahal. Dari segi lingkungan penggunaan kayu jati sebagai
kusen pintu tergolong ramah lingkungan karena bahan dari alam dan sangat kuat
dari rayap dan lapuk.Dari segi biaya penggunaan kayu jati ini terbilang mahal
karena bahanya sudah mulai langka dan untuk menunggu kayu ini mendapatkan
kualitas yang baik cukup lama. Untuk segi estetika penggunaan kayu jati ini
memiliki nilai estetika yang tinggi karena tekstur dan motif dari kayu jati ini
sangat enarik serta warna kayu yang sudah cukup tua memberikan kesan alami pada
penggunaan kayu jati ini, dan pada banguan ini penggunaan kayu jati masih
sangat baik karena kau jati dilapisi dengan politur
Bahan Penutup Lantai
Lantai pada bangunan ini menggunakan
lantai keramik.Bahan ini mudah di dapat karena disemua tempat penjualan bahan
bangunan sudah dijual berbagai macam keramik dan ukuran.Penggunaan keramik bagi
lingkungan cukup baik karena mudah dibersihakan dan suhu yang dihasilkan
keramik sejuk.Untuk segi estetika keramik sangat bagus karena keramik ini
memberikan kesan bersih dan indah bagi bangunan ini.
·
Desa
Wangaya Gede, Penebel, Tabanan.
Pada
rumah ini terdapat bangunan yang di bangun di atas tahun 2000 dan dibawah tahun
1990,
Bangunan Tahun 2013 :
·
Pondasi
Dari hasil
observasi yang telah di lakukan, material yang di gunakan sebagai bahan
penyusun pondasi adalah batu kali, hal ini disebabkan karena batu kali mudah di
cari pada daerah ini, hal tersebut juga mengakibatkan pendudukk di wilayah ini
memutuskan menggunakan batu kali sebagai bahan pondasi untuk menghemat biaya,
selain karena factor biaya dan ketersediaan yang melimpah, pondasi batu kali
juga di kenal sebagai pondasi yang mudah di aplikasikan dan juga kuat, dalam
pemasangannya juga tidak memerlukan galian yang dalam.
·
Bahan penutup lantai
Berdasarkan
hasil obervasi di rumah ini, material yang di gunakan sebagai penutup lantai
adalah keramik, hal yang menyebabkan penggunaan material ini adalah karena
sifat dari bahan kramik yang mewah, sejuk, motif yang beragam, mudah di dapat
dan maintenancenya yang mudah. Kramik tidak memerlukan perawatan yang khusus
dan mudah dibersihkan.Untuk masalah harga, kramik memiliki harga yang cukup
terjangkau.Untuk masalah pemasangan kramik juga mudah dipasang dan tidak
memerlukan tenaga kerja khusus.
·
Bahan
penyusun dinding
Pada bangunan
ini dindingnya di dominasi dengan penggunaan bahan paras palimanan dan di
bagian pilarnya menggunakan batu candi. Mengapa menggunakan paras palimanan,
mengapa paras palimanan karena material ini memiliki estetika yang tinggi dari
segi tekstur, corak dan warnanya sehingga bangunan terkesan alami, selain itu
paras palimanan sebagai bahan penyusn dinding juga tidak mudah terkontaminasi
oleh noda sehingga terkesan bersih, pemasangan yang mudah juga merupakan factor
pemilihan material ini. Pada bagian
pilar dari bangunan ini menggunakan material batu candi, batu candi memiliki
tekstur yang keras dan berpori, batu candi memang cocok di gunakkan sebagai
bahan penyusun dinding, kualitasnya yang keras atau solid juga merupakan faktor
kenapa dipilihnya material ini. Dengan menggunakan batuan ini sebagai bahan
penutup dinding dapat menimbulkan kesan alami pada bangunan ini.Untuk
ketersediaan bahan, bahan ini cukup sulit di proleh di daerah ini dan harganya
juga cukup mahal.Namun jika dibandingkan dengan kelebihan bahan ini dirasa
cukup sepadan.
·
Bahan
penyusun bukaan
Pada
bahan penyusun bukaan semua menggunakan bahan kayu jati.Kayu jati dikenal
dengan kualitasnya yang bagus dan kuat.Kayu jati juka mempunyai motif yang
beragam dan indah.Kayu jati juga tahan terhadap rayap dan tahan lama.Dari segi
estetika bukaan ini menjadi terlihat estetis dan mewah.Dari segi harga, kayu
jati memiliki harga yang cukup mahal karena kualitasnya yang bagus. Dari segi
ketersediaan kayu jati saat ini mulai susah didapat.
·
Bahan penyusun plafon
Plafon
dari rumah ini terbuat dari kayu triplek yang di politer sehingga memberi kesan
solid pada triplek.Triplek memiliki tekstur yang halus.Harga triplek yang cukup
murah dan mudah dalam pemasangannya menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
pemilihan bahan ini.Triplek juga tidak memerlukan perawatan khusus dan mudah
dibersihkan.Triplek juga mudah didapat di daerah ini. Dari segi estetika, penggunaan triplek memberi kesan
natural pada bangunan. Triplek yang terbuat dari bahan kayu memberi kesan
hangat pada bangunan.
·
Bahan penyusun atap
Atap pada
bangunan ini menggunakan bahan genteng tanah liat jenis genteng pejaten.Dari
segi lingkungan dan kesehatan, genteng ini tidak memberikan dampak yang buruk
terhadap lingkungan karena materialnya yang terbuat dari tanah liat yang
tergolong ramah lingkungan.Dari segi sosial dan budaya, penggunaan atap dari
tanah liat ini dapat diterima karena penggunaan atap tanah liat ini masih dapat
disesuaikan dengan budaya setempat dengan penambahan murda dan ikut
celedu.Teknis pemasangan genteng ini sendiri tergolong cukup mudah jika
dibandingkan dengan pemasangan atap dengan bahan alang-alang atau ijuk.Dari
segi perawatan, atap tanah liat tidak memerlukan perawatan khusus, tinggal di
cat dan kemuadian dipasang. Dari segi penampilan sendiri atap genteng tanah liat
ini cukup baik dan dapat menyatu dengan gaya Arsitektur Bali.
Bale
dauh
Bale
dauh
ini merupakan bangunan milik dari mbah surya. Bangunan ini sudah bediri sejak
tahun 1949an dan belum ada renovasi.Bangunan ini masih berdiri dengan kokoh dan
hanya terdapat sedikit kerusakan pada plafon dan warna dinding yang memudar.
Material yang digunakan pada bangunan ini meliputi :
- Pondasi
Dari
hasil observasi yang telah di lakukan, material yang di gunakan sebagai bahan
penyusun pondasi adalah batu kali, hal ini disebabkan karena batu kali mudah di
cari pada daerah ini, hal tersebut juga mengakibatkan penduduk di wilayah ini
memutuskan menggunakan batu kali sebagai bahan pondasi untuk menghemat biaya,
selain karena factor biaya dan ketersediaan yang melimpah, pondasi batu kali
juga di kenal sebagai pondasi yang mudah di aplikasikan dan juga kuat, dalam
pemasangannya juga tidak memerlukan galian yang dalam.
·
Bahan penutup lantai
Berdasarkan
hasil obervasi di rumah ini, material yang di gunakan sebagai penutup lantai
adalah keramik, hal yang menyebabkan penggunaan material ini adalah karena
sifat dari bahan kramik yang mewah, sejuk, motif yang beragam, mudah di dapat
dan maintenancenya yang mudah. Kramik tidak memerlukan perawatan yang khusus
dan mudah dibersihkan.Untuk masalah harga, kramik memiliki harga yang cukup
terjangkau.Untuk masalah pemasangan kramik juga mudah dipasang dan tidak
memerlukan tenaga kerja khusus.
·
Bahan penyusun dinding
Dinding disini menggunakan bahan bata. Bata
dikenal dengan kekuatannya dan sifatnya yang ramah lingkungan.Bata memiliki
pori-pori yang lebik kecil dari batako.Bata yang terbuat dari bahan tanah liat
memberikan kesan hangat pada ruangan. Pori-pori ba ta yang rapat membuat air
lebih sulit merembes ke tembok. Untuk masalah harga bata memiliki harga yang
lebih mahal dari batako dan pem,asangannya juga lebih sulit dari batako. Untuk
bahan finishing dindingnya menggunakan semen yang di semprot sehingga
memberikan motif yang khas.
Untuk masalah warna yang kian mengusam pada
dinding, ini diakibatkan oleh umur bangunan yang sudah tua dan juga faktur
iklim dan cuaca. Iklim yang lembab juga menyebabkan tumbuhnya lumut pada
dinding
·
Bahan penyusun bukaan
Pada bahan penyusun bukaan semua
menggunakan bahan kayu jati.Kayu jati dikenal dengan kualitasnya yang bagus dan
kuat.Kayu jati juka mempunyai motif yang beragam dan indah.Kayu jati juga tahan
terhadap rayap dan tahan lama.Dari segi estetika bukaan ini menjadi terlihat
estetis dan mewah.Dari segi harga, kayu jati memiliki harga yang cukup mahal
karena kualitasnya yang bagus. Dari segi ketersediaan kayu jati saat ini mulai
susah didapat.Walaupun sudah berumur puluhajn tahun, jendelan dan juga pintu
pada bukaan ini masih kuat dan tidak ada kerusakan yang berarti.
Hanya pada warna saja yang mulai
memudar. Hal ini diakibatkan oleh bahan bangunan yang sudah termakan usia
·
Bahan penyusun plafon
Plafon dari rumah ini terbuat dari kayu
triplek yang kemudian di cat berwarna putih.Triplek memiliki tekstur yang
halus.Harga triplek yang cukup murah dan mudah dalam pemasangannya menjadi
salah satu bahan pertimbangan dalam pemilihan bahan ini.Triplek juga tidak
memerlukan perawatan khusus dan mudah dibersihkan.Triplek juga mudah didapat di
daerah ini.Triplek ytang di cat warna putih mengakibatkan triplek ini
menyerupai gypsum.Triplek yang terbuat dari bahan kayu memberi kesan hangat
pada bangunan.Namun bahan triplek tidak tahan lama dan mudah lepas jika tidak
dipasang dengan benar.
Tuanya umur bangunan menyebabbak
beberapa bahan bangunan mulai rusak.Hal ini juga terjadi pada bagian plafon
yang mulai lepas dan juga rusak. Hal ini karena udara yang lembah menyebabkan
triplek yang terbuat dari kayu tipis benjadi rusak dan juga terbelah
·
Bahan penyusun atap
Atap
pada bangunan ini menggunakan bahan genteng tanah liat jenis genteng
pejaten.Dari segi lingkungan dan kesehatan, genteng ini tidak memberikan dampak
yang buruk terhadap lingkungan karena materialnya yang terbuat dari tanah liat
yang tergolong ramah lingkungan.Dari segi sosial dan budaya, penggunaan atap dari
tanah liat ini dapat diterima karena penggunaan atap tanah liat ini masih dapat
disesuaikan dengan budaya setempat dengan penambahan murda dan ikut
celedu.Teknis pemasangan genteng ini sendiri tergolong cukup mudah jika
dibandingkan dengan pemasangan atap dengan bahan alang-alang atau ijuk.Dari
segi perawatan, atap tanah liat tidak memerlukan perawatan khusus, tinggal di
cat dan kemuadian dipasang. Dari segi penampilan sendiri atap genteng tanah
liat ini cukup baik dan dapat menyatu dengan gaya Arsitektur Bali.
Karena
keadaan sering terkena hujan, atap pada bangunan inipun catnya menjadi luntur
dan juga ditumbuhi lumut.Ini mengakibatkan atap menjadi kurang estetis dan
rawan bocor.
TABEL
PENGAMATAN:
No
|
Bangunan
|
Pondasi
|
Lantai
|
Dinding
|
Bukaan
|
Plafond
|
Atap
|
1
|
Payangan,
sebelum 90an
|
Batu
kali
|
Tegel
|
Bata
|
-
|
Anyaman
bambu
|
Genteng
tanah liat
|
2
|
Pesagi,
sebelum 90an
|
Batu
kali
|
Semen
rabat
|
Bata
|
Kayu
nangka
|
Bambu
|
Genteng
tanah liat
|
3
|
Wongaya
Gede, sebelum 90an
|
Batu
kali
|
Keramik
|
Bata
|
Kayu
jati
|
Triplek
|
Genteng
tanah liat
|
4
|
Payangan,
tahun 90an
|
Batu
kali
|
Keramik
|
Bata
|
Kayu
Jati
|
Triplek
|
Genteng
tanah liat
|
5
|
Pesagi,
tahun 90an
|
Batu
kali
|
keramik
|
Batako
|
Kayu
jati
|
Anyaman
bambu
|
Genteng
tanah liat
|
6
|
Payangan,
Tahun 2000an
|
Batu
kali
|
Keramik
|
Batako
|
Kayu
jati
|
Triplek
|
Genteng
tanah liat
|
7
|
Pesagi
Tahun 2000an
|
Batu
kali
|
Keramik
|
Batako
|
Kayu
jati
|
Anyaman
bambu
|
Genteng
tanah liat
|
8
|
Wongaya
Gede Tahun 2000an
|
Batu
kali
|
Keramik
|
Batako
|
Kayu
jati
|
Triplek
|
Genteng
tanah liat
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Jenis
jenis bahan penutup lantai :
·
Penutup lantai keras :
o
Keramik
o
Homogenous Tile
o
Batu alam
·
Penutup lantai lunak :
o
Material parket
o
Material vinyl
o
Material karpet
5.1.2 Jenis jenis material yang dapat digunakan pada bangunan di daerah
dataran tinggi:
Material
pondasi :
·
Batu kali : Batu kali sangat mudah
didapat di dataran tinggi karena keberadaannya dekat dengan gunung. Selain
murah, batu kali juga kuat dan mudah pengaplikasiaanya
Material
penutup lantai :
·
Parquet : Parquet yang terbuat dari kayu
memiliki sifat hangat serta tahan terhadap perubahan suhu, sehingga sangat
cocok dengan keadaan suhu udara di dataran tinggi yang memiliki suhu udara yang
rendah
·
Vinyl
Material
plafond :
·
Anyaman bambu : Anyaman bambu mudah
didapat di daerah dataran tinggi yang asih terdapat banyak pohon bambu, selain
itu bambu juga memiliki sifat hangat
·
Triplek : triplek yang terbuat dari kayu
memiliki sifat hangat yang tahan terhadap suhu. Namun kelemahantriplek yaitu
kondisi yang cepat rusak jika pemasangannya tidak benar
Material
Tembok/Dinding :
·
Batako : Batako dapat dipilih sebagai
alternatif karena harganya yag murah, ketersediaan yang cukup banyak dan juga
pemasangannya yang gampang. Bataku juga mudah menyerap panas
·
Bata : Bata yang memiliki pori-pori
lebih kecil dari batako sangat cocokuntuk daerah dataran tinggi. Air lebih
sulit merembes dan memperlambat tumbuhnya lumut. Bata juga lebih kuat dan tahan
terhadap suhu
Material Bukaan :
·
Kayu jati : kayu jati yang memiliki
sifat yang kuat sangat cocok utuk digunakan.
Material
Atap :
·
Genteng tanah liat : Genteng tanah liat
selain lebih murah juga bersifat hangat. Sehingga dapat menghangatkan suhu saat
malam dan tidak menyerap panas saat siang hari.
Dan jenis material yang tida baik untuk digunakan
pada bangunan di daerah dataran tinggi:
Material
penutup lantai :
·
Kramik : kramik yang memiliki sifat
dingin sebenarnya kurang cocok digunakan di daerah dingin.
5.1.3 Bahan penutup lantai memiliki karakter yang berbeda-beda,
misalnya dari segi kekuatan, segi tekstur, segi bentuk, dan lainnya. Jadi untuk
penggunaan bahan penutup lantai juga harus disesuaikan dengan lingkungan
sekitar daerah dimana bahan penutup lantai akan dipasang, misalnya pada kamar
mandi, lantai akan sering terkena air sehingga menjadi licin dan dapat
menyebabkan terpeleset, maka bahan penutup lantai yang digunakan harus memiliki
tekstur yang kesat sehingga tidak licin jika terkena air.
5.1.4 Material-material memiliki karakter yang berbeda-beda, misalnya
dari segi kekuatan, segi tekstur, segi bentuk, dan lainnya. Jadi untuk
penggunaan material bangunan di daerah dataran tinggi juga harus disesuaikan
dengan aspek-aspek lingkungan seperti suhu, kelembapan, intensitas cahaya,
kecepatan angin, sehingga dalam pemilihan material, diusahakan memiliki sifat
yang sesuai dengan aspek lingkungan di daerah dataran tinggi.
5.1 Saran
Dalam penggunaan bahan penutup lantai
harus diseusaikan dengan tempat dimana bahan penutup lantai digunakan dengan
memperhatikan aspek fungsi, iklim, estetika, dan keselamatan/ Untuk daerah
dataran tinggi, sebaiknya menggunakan bahan yang dapat tahan terhadap suhu yang
dingin serta tidak mudah lembab dan memiliki pori-pori yang rapat agar tidak
mudah diresapi air an ditumbuhi lumut. Bahan dari kayu sangat bagus digunakan
untuk menghadapi suhu yang dingin karena kayu memiliki sifat yang hangat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://chooseandbuild.wordpress.com/2013/02/
http://chooseandbuild.wordpress.com/2013/03/
http://khedanta.wordpress.com/2011/07/29/cara-memasang-keramik-lantai/
http://www.trideko.com/lantai-kaca
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4346/Kemenperin-Berlakukan-SNI-Keramik-Tableware-Secara-Wajib
http://www.isi-dps.ac.id/berita/bentuk-fungsi-dan-material-bangunan-rumah-tinggal-tradisional-bali-madya-ii
http://www.nsf.org/services/by-industry/sustainability-environment
http://chooseandbuild.wordpress.com/2013/03/
http://khedanta.wordpress.com/2011/07/29/cara-memasang-keramik-lantai/
http://wadero-architecture.blogspot.com/2011/03/finishing-ekspose-batu-bata.html
http://wadero-architecture.blogspot.com/2011/03/finishing-ekspose-batu-bata.html
http://www.tentangkayu.com/2010/07/finishing-politur.html#sthash.b7ikGTK9.dpuf
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_124018.pdf
http://direktorimaterial.blogspot.com/2012/04/tegel.html
http://iderumahkreatif.blogspot.com/2013/11/tips-mengawetkan-bambu-untuk-bahan.html#.U4sszfmSyy4
vc
pertanyaan
diskusi :
1304205032 Gede
Bijaksana : Apa itu penutup kayu hdf?
Jawab
: Kayu HDF (High Density Fibreboard) adalah papan kayu yang
terbuat dari serbuk kayu dicampur lem.
1304205043 Gede Ivan
Iswara Arasta Putra : Mengapa lantai rumah dengan kotoran sapi dapat
menghangatkan suhu lantai?
Jawab
:Karena kotoran sapi mengandung bakteri yang berespirasi dan dalam proses
respirasi tersebut menghasilkan panas yang dapat menyebabkan "hangat"
pada lantai.
1304205063 Putu Arik
Defana Putra : Bagaimana cara pemasangan parket dan vinyl?
Jawab
:Ada dua jenis parket yang berbeda
pemasangannya. Dengan Lem atau dengan system interloking (lanang wadon).Bagian
bawah Parket biasanya ditambahkan lapisan lembaran foam, dengan tujuan untuk
menghindari permukaan lantai yang tidak rata dan bunyi berdecit.
Sedangkan vinyl dapat dipasang
dengan cara menempelkannya pada permukaan lantai yang rata dan diberikan
perekat.
Teknologi bahan
Reviewed by Kriya Studio
on
20.55
Rating:
Tidak ada komentar: