Proses Pelaksanaan Pekerjaan Arsitek
Dalam
proses pelaksanaan pekerjaan seorang arsitek, terdapat beberapa tahapan
didalamnya. Mulai dari tahap pertemuan pertama arsitek dengan client hingga
proyek yang telah diberikan client ke arsitek selesai dan pekerjaan arsitek
tersebut dianggap selesai. Tahapan-tahapn tersebut terkadang tidak sama antara
arsitek satu dengan yang lainnya. Walaupun tahap itu berbeda, namun inti dari
tahapan-tahanpan tersebut tetaplah sama.
Begitupula
tahapan yang diterapkan oleh arsitek I Made Darma Sudina, S.T dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh client kepada dirinya. Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan dengan beliau, Bapak Made Darma dalam melakukan
pekerjaanya bekerja secara perseorangan atau secara pribadi. Bapak Made Darma
menghandle sendiri tahap demi tahap pekerjaannya mulai dari awal sampai
selesai. Tahapan-tahapan yang dilakukan bapak Made Darma sendiri meliputi :
1. Promosi
Jasa Arsitek
2. Mendapatkan
order dari client
3. Membahas
dan negosiasi masalah gambaran fee atau upah yang diperoleh
4. Negosiasi
hingga deal proyek
5. Analisa
site
6. Analisa
client
7. Pendataan
lengkap baik lahan, bangunan, maupun client
8. Membuat
gambar pra desain
9. Negosiasi
kembali dengan client tentang gambar pra rancangan
10. Membuat
dan menandatangani surat perintah kerja
11. Desain
dan gambar prencanaan
12. Membuat
dan menyusun gambar detail
13. Pembuatan
Rencana Anggaran Biaya
14. Penyusunan
Rencana Kerja dan Syarat dan juga time schedule
15. Pelaksanaan
proyek
16. Pengawasan
proyek hingga jadi
17. Serah
terima proyek
B.
Penjelasan
1.
Promosi
Jasa Arsitek
Dalam diunia arsitek yang kian berkembang tentu
banyak arsitek yang berduyun-duyun untuk menawarkan jasa dan kemampuan yang
mereka punya. Untuk menghadapipersaingan ini tentu diperlukan promosi yang
tepat dan baik guna arsitek dapat mendapatkan client. Bapak Made Darma sadar
akan hal tersebut, oleh karena itu beliau sendiri menangani masalah promosi
tersebut. Promosi yang beliau lakukan meliputi :
a. Promosi
melalui iklan
b. Melalui
slebaran atau famplet
c. Melalui
mulut kemulut
d. Dan
juga media promosi lainnya
Semua promosi yang dilakukan Bapak Made Darma
tersebut adalah untuk menarik minat client untuk menggunakan jasanya dan juga
untuk memperluas jaringan yang telah dimiliki beliau. Dengan melakukan promosi,
tentu akan semakin banyak yang mengetahui tentang jasa yang beliau tawarkan dan
akan menarik minat client yang ada.
2.
Mendapatkan
order dari client
Setelah melakukan promosi akhirnya tibalah pada
tahapan mendapatkan order dari client yang bersangkutan. Order yang dating
kepada beliau biasanya biasa berupa proyek rumah biasa,ruko, vila, dan juga
hotel. Orden yang dating tergantung pada pesanan yang datang. Bapak Made Darma
tidak pernah membatasi order mendesain apa saja yang masuk padanya. Namun pada
tahap ini proyek belumlah sepenuhnya menemui kata sepakat. Masih ada tahap
negosiasi dan penentuan masalah harga.
3.
Membahas
dan negosiasi masalah gambaran fee atau upah yang diperoleh
Setelah tahapan mendapatkan order dari client, kini
masuklah pada tahap membahas dan negosiasi masalah gambaran fee atau upah yang
akan diperoleh bapak Made Darma dalam proyek yang akan digarap. Biasanya bapak
Made Darma menetapkan fee yang akan beliau proleh dar persentase rencana
anggaran biaya dari proyek yang akan digarap. Besarnya persentase fee yang
didapat juga tergantung besar kesilnya proyek dan juga jenis proyek yang akan
digarap. Faktor lain yang mempengaruhi juga tergantung kesepakatan yang dicapai
antarabapak Made Darma dengan client yang bersangkutan. Untuk rumah tinggal
sendiri biasanya bapak Made Darma mengambil fee sebesar 4% dari rencana
anggaran biaya yang ada.
4.
Negosiasi
hingga deal proyek
Setelah negosiasi masalah fee disepakati, kini masuk
ketahap negosiasi hingga deal proyek. Pada tahapan ini negosiasi antara bapak
Made Darma kian intens dan lebih mendetail masalah proyek yang akan digarap.
Pada tahapan ini client lebih memperjelas tentang proyek apa yang agan digarap,
dan juga detail-detail dan kesepakantan-kesepakatan khusus yang akan dilakukan
dalampelaksanaan proyek tersebut.
5.
Analisa
Site
Setelah proyek deal, bapak Made Darma melakukan
analisa terhadap site atau lahan yang ada dan dimiliki client untuk dibangun.
Analisa ini bias meliputi analisa fisik atau factor yang berasal dari dalam
site tersebut dan juga factor non fisik atau factor yang berasal dari luar site
tersebut. Selain itu analisa terhadap dokumen dan surat kepemilikan lahan yang
ada juga dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah sengketa lahan
dan masalah lainnya. Analisa terhadap site sangat penting dilakukan untuk
memberikan gambaran akan seperti apa desain yang akan diterapkan dan cocok
nantinya.
6.
Analisa
client
Setalah deal proyek yang akan digarap dilakukan
selanjutnya masuk ke tahap analisa yang lebih mendetail ke client. Analisa ini
meliputi analisa mendetail tentang apa proyek yang akan digarap, apa keinginan
client terhadap proyek yang akan digarap, profil client, kebiasaan client,
jumlah penghuni dan data pendukung tentang client lainnya. Hal ini menurutbapak
Made Darma sangat penting, hal ini karena melalui data tersebutlah bapak Made
Darma dapat mengetahui gambaran yang lebih menditail tentang seperti apa
keinginan client, apa yang dibutuhkan client dan juga sperti apa kira-kira
proyek yang ada nantinya.
7.
Pendataan
lengkap baik lahan, bangunan, maupun client
Setelah analisa dan pendataan terhadap client
dilakukan, dan gambaran tentang proyek didapatkan kini masuk ke tahap pendataan
lengkap baik lahan, bangunan, maupun client. Tahapan ini pendataan dan
observasi kesecara menyeluruh dan mendetail terhadap lahan, bangunan yang akan
digarap dan juga permintaan client yang lain dilakukan. Pendataan terhadap
lahan dilakukan guna mengetahui apakah lahan yang ada sudah sesuai dengan
bangunan yang akan dibangun dan apakah sudah memenuhi ijin yang ada. Selain itu
hal ini akan memudahkan bapak Made Darma dalam melakukan ploting area dan juga
membuat gambaran tentang gambar pra desain yang akan dibuat.
8.
Membuat
gambar pra desain
Setelah selesai melakukan observasi dan pendataan
tentang proyek yang akan digarap, selanjutnya bapak Made Darma memasuki tahapan
pembuatan gambar pra rancangan. Tahapan ini adalah tahapan pembuatan sketsa
kasar atau sketsa global tentang seperti apa proyek yang akan digarap nanti
untuk ditunjukkan kepada client. Gambar pra desain ini menutut bapak Made Darma
biasanya beliau menggunakan gambar sketsa tangan yang berupa gambar lay out,
denah dan juga gambar perspektif. Pembuatan gambar ini bertujuan untuk memberi
gambaran kepada client tentang seperti apa proyek nantinya dan lebih mudah
menterjemahkan pikiran client ke gambar. Gambar ini juga mengambarkan tentang
ide rancangan yang akan bapak Made Darma terapkan pada rancangan proyek yang akan
didirikan nantinya.
9.
Negosiasi
kembali dengan client tentang gambar pra rancangan
Setelah gambar pra rancangan selesai dibuat saatnya
bapak Made Darma menunjukan dan mempresentasikan gambar pra rancangan tersebuk
kepada client.negosiasi dan pembahasan tenang seperti apa rancangan yang akan
dibuat nanti dibahas lebih mendetail dan mendalam. Dengan adanya gambaran pra
rancangan ini bapak Made Darma menjadi lebih mudah menyampaikan apan yang sudah
beliau tanggap dan analisa dan kemudian diterapkan pada rancangan kepada
client. Clientpun jadi lebih mudah untuk menuangkan apa saja
keinginan-keinginan lain yang belum tersampaikan.
Selain membahas tentang rancangan, bahasan tentang
berapa besar jumlah fee yang bapak Made Darma terima juga dibahas disini.
Berbeda dengan sebelumnya yang hanya membahas tentang gambaran kasarnya saja.
Disini gambaran fee secara fix mulai dibahas dan disepakati. Bahasan bahasan
lain tentng proyekpun tidak lupa dibahas hingga client menyatakan deal dan
setuju dengan rancangan bapak Made Darma dan menggunakan jasanya.
10.
Membuat
dan menandatangani surat perintah kerja
Setelah bapak Darma dan cient mengadakan deal
tentang proyek yang akan digarap dibuatlah surat keputusan kerja. Surat ini
berisi tentang pernyataan bahwa client setuju dan memerintahkan dan setuju
menggunakan jasa bapak Made Darma dalam mendesain dan merancang proyeknya.
Dalam surat ini juga berisi tentang besaran fee, perjanjian khusus dan
ketentuan-ketentuan tentang proyek lainnya. Surat ini ditanda tangani oleh
kedua belah pihak bersangkutan sebagai pernyataan resmi kesepakatan kerja.
Setelah surat ini ditanda tangani kedua belah pihak dinyatakan resmi
bekerjasama dan menyetujui segala kesepakatan yang tertera dalam surat perintah
kerja tersebut.
11.
Desain
dan gambar prencanaan
Setelah proyek diambil alih dan ditangani secara
resmi, barulah bapak Made Darma membat gambar prencanaan. Dalam membuat gambar
perencanaan ini diskusi antara bapak Made Darma dan client tetap harus berjalan
da nada hubungan timbal balik. Hal ini bertujuan aga gambar prencanaan yang ada
agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh client. Gambar prencanaan ini
berupa gambar yang terukur dan bersekala serta lebuh mendetail yang meliputi
gambar lay out, site plan, denah, potongan, tampak dan lainnya. Tahapan ini
desain yang ada mulai menampakkan wujud yang lebih jelas dan pastinya.
12.
Membuat
dan menyusun gambar detail
Setelah gambar prancangan disetujui oleh client,
masuk ke tahappembuatan gambar-gambar detail. Pada tahap ini bapak Made Darma
mulai membuat dan menggambar bagian dan elemen elemen kecil dan khusus yang ada
pada proyek tersebut. Mulai dari gambar pintu, kusen, jendela dan gambar detail
lainnya. Masuk tahap ini, client tidak dapat lagi mengubah rancangannya. Hal
ini dilakukan dan diterapkan oleh bapak Made Darma untuk mencegah client yang
cerewet dan kembali mengubah gambar rncangan terlalu jauh yang dapat menghambat
proyek dan menambah beban pekerjaan.
13.
Pembuatan
Rencana Anggaran Biaya
Setelah semua gambar prencanaan dan detail selesai,
kini masuk ke tahap penghitungan dan pembuatan Rencana Anggaran Biaya. Melalui
Pembuatan Rencana dan Anggaran biaya dapat diketahui berapa besaran dana yang
akan dihabiskan clien untuk proyeknya tersebut. Besaran fee secara jelas juga
bias didapat dari sini. Bapak Made Darma biasanya menggunakan hitungan M2 dalam
penghitungan besarnya Rencana Anggaran Biaya yang dikeluarkan. Hal ini
Didasarkan atas pengalaman bapak Made Darma yang cukup lama terjun di dunia
Arsitek dan juga pengalaman menangani proyek sejenis.
14.
Penyusunan
Rencana Kerja dan Syarat dan juga time schedule
Setelah selesai pembuatan Rencana Anggaran Biaya,
masuk ke tahap pembuatan dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat dan juga time
schedule. Rencana Kerja dan Syarat sangatlah penting menurut bapak Made Darma.
Hal ini karena dalam Rencana Kerja dan Syarat terdapat detail kerja dan
ketentuan khusus mengenai proyek yang ada. Disini juga terdapat tentang
ketentuan bahan yang digunakan, cara pemasangan dan juga mengenai detail-detail
khusus yang ada pada proyek lainnya. Dengan adanya Rencana Kerja dan Syarat
pekerjaan yang ada menjadi lebih jelas dan terarah, hal ini juga dapat
meminimalisir keslahan dalam pengerjaan proyek. Selain itu juga dilakukan
upenyusunan time Schedule. Time Shedule berisi tentang jadwal kegiatan dan
pekerjaan. Hal ini bergunan untuk mencegah keterlambatan proyek sehingga proyek
dapat selesai tepat waktu dan tidak terkena penalty.
15.
Pelaksanaan
proyek
Setelah semua gambar kerja, Rencana Anggaran Biaya,
Rencana Kerja dan syrat serta Time Schedule selesai kini tiba masuk ke tahap
pengerjaan proyek. Bapak Made Darma menyebutkan tahapan pelaksanaan proyek
merupakan tahapan dimana antara arsitek dan client harus tetap berhubungan dan
arsitek tetap harus bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada client. Pada
tahapan ini arsitek lebih besar berperan sebagai unsur pengawas di lapangan.
16.
Pengawasan
proyek hingga jadi
Setelah proyek memasuki tahap pelaksanaan, tugas
bapak Made Darma yang sebagai perancang kini berubah sebagai pengawas. Hal ini
bertujuan agar proyek yang sedang berjalan agar sesuai dengan rancangan dan
dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sangat penting karena dengan adanya
pengawasan, kesalahan-kesalahan dilapangan dapat diminimalisir seminimal
mungkin. Tahap pengawasan merupakan tanggung jawab morasl arsitek kepada client
agar proyek yang ada sesuai dengan yang client harapkan sehingga client puas.
17.
Serah
terima Proyek
Setelah proyek selesi, masuk ketahap serah terima
proyek. Tahapan ini adalah penyerahan proyek bangunan yang telah jadi oleh
arsitek kepada client. Serah terima proyek ini juga menandai akhir dari
pekerjaan arsitek pada proyek tersebut.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Arsitek
Reviewed by Unknown
on
09.11
Rating:
Tidak ada komentar: